Masyaallah, Kisah Anak Pedagang Jagung Bakar yang Sukses Jadi Pilot Wanita Pertama TNI AD
Setiap orang pastinya punya cita-cita yang ingin dicapai dari itu menjadi dokter maupun menjadi pengusaha sukses. Untuk bisa meraih impian tersebut harus didapatkan dengan doa dan kerja keras.
Nah, seperti wanita yang satu ini, Letda CPN (K) Puspita Ladiba berhasil menjadi seorang pilot. Ia pun menjadi pilot wanita di TNI AD.
Namun untuk meraih hal tersebut, tak semudah membalikkan telapak tangan. Diba bisa meraihnya hal tersebut dengan segenap usaha dan kerja keras.
Dilansir dari tniad.mil.id, pilot cantik TNI AD ini lahir pada tanggal 5 Mei 1995 di Muara Teweh, Kalimatan Tengah. Akrab disapa Diba, kini berdomisili di jalan Suka Tangkai, Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara.
Ayahnya bernama Herry Naldi Febri bekerja sebagai supir, dan Ibunya bernama Rika Chari yang bekerja sebagai penjual jagung bakar di jalan STM Medan.
“Orang tua saya sehari-hari bekerja sebagai supir pribadi dan ibu saya bekerja sebagai penjual jagung bakar di dekat rumah saya, maka dari itu gak nyangka bisa dikasih kesempatan,” ujarnya dalam video yang dirili TNI AD di Youtube.
Diba awalnya masuk Taruni Akademi Militer setelah melihat dari brosur tentang penerimaan taruni Akmil tahun 2013. Kini ia telah lulu dengan nilai yang memuaskan atau cumlaude tahun pada 2017 lalu.
Hidup Sederhana dan Diberi Kesempatan oleh Angkatan Darat
Dengan penuh kesederhanaan, dengan pengalamannya yang pernah mengikuti Paskibraka memberikan kesempatan besar untuk Diba masuk ke Akmil.
Saat masa sekolah, bahkan Diba tak mempunyai Hp meski teman-teman sebayanya sudah mempunyai alat komunikasi tersebut.
Diba tak pernah meminta kepada orangtuanya untuk membil hp, karena ia sadar dengan kondisi ekonomi keluarganya pada saat itu.
“Saya menyadari dengan keterbatasan kemampuan orang tua. Untuk handphone, Diba gak berani minta orang tua,” ujarnya.
Uang saku yang diberikan dari sponsor yang didapatnya dipergunakan untuk membeli Hp, dan sebagian diberikan kepada orangtua.
Sampai suatu saat Angkatan Darat menawarkan dirinya untuk bisa memasuki taruni Akademi Militer.
Ia menjelaskan bagaimana dirinya bisa masuk ke Akmil angkatan taruni pertama.
“Awalnya untuk taruni memang tidak ada, itu usulan dari almarhumah ibu Ani Yudhoyono. Kita direkrut dari anggota paskibraka nasional dan sekolah unggulan,” kata Diba.
Menjadi Pilot wanita pertama TNI AD dan Masih Bantu Orang Tua
Meski awalnya dirinya pernah diragukan, kini Diba melanjutkan karier nya untuk menjadi penerbang di TNI AD.
“Banyak yang gak percaya, sampai yang tukang bersih-bersih di Akmil saat saya beritahu tidak percaya. Saya pernah mengobrol dengan petugas kebersihan di Akmil, dan beberapa OB di Akmil,” ujar Diba.
Menjadi pilot wanita pertama di angkatan darat adalah kebanggaan tersendiri bagi Diba. Seiring berjalannya waktu, Diba kini sudah mulai bisa membantu ekonomi keluarga.
Walaupun sudah menjadi bagian dari TNI AD, ia masih menyempatkan diri untuk membantu orangtuanya jualan. Bahkan saat liburan atau cuti, ia memilih untuk pulang ke Medan utnuk membantu orang tuanya berjualan.
Meski sudah dibantu, orangtua Diba masih terus berjualan jagung. Dikatakan jika orangtua Diba tidak ingin membebankan sang anak apalagi mereka masih mampu bekerja.
Belum ada Komentar untuk "Masyaallah, Kisah Anak Pedagang Jagung Bakar yang Sukses Jadi Pilot Wanita Pertama TNI AD"
Posting Komentar