Dosa Utang Tak Diampuni oleh Allah Sekalipun Mati Syahid
ISLAM
sangat menentang orang yang lalai terhadap utangnya. Seseorang yang
berutang maka wajib hukumnya membayar. Jika tidak, maka dosanya tak akan
diampuni sekalipun orang yang berutang itu mendapat kemuliaan mati
syahid.
Dalam sebuah hadist dari Abdillah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah SAW bersabda:
Dalam sebuah hadist dari Abdillah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah SAW bersabda:
يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْنَ
Artinya: “Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang." (HR Muslim Nomor 1886).
Hadist
lain dari ‘Urwah dan ‘Aisyah disebutkan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam biasa berdo’a di akhir shalat (sebelum salam) Allahumma inni
a’udzu bika minal ma’tsami wal maghrom (Ya Allah, aku berlindung
kepadamu dari berbuat dosa dan banyak utang).”
Sahabat
bertanya kenapa berdoa agar terlindung dari utang. Rasulullah bersabda,
“sesungguhnya seseorang apabila sedang berutang ketika dia berbicara
biasanya berdusta dan bila berjanji sering mengingkarinya." (HR
Bukhari).
Nabi
Muhammad setelah sempat sakit atau menjelang wafat sempat keluar rumah
dan bertanya kepada sahabatnya “Adakah aku berhutang dengan kalian? Aku
ingin menyelesaikan hutang tersebut. Karena aku tidak mau jika bertemu
dengan Allah dalam keadaan berhutang dengan manusia."
Ketua
Lembaga Peradaban Luhur (LPL), Ustadz Rakhmad Zailani Kiki mengatakan,
menunda membayar utang padahal ia mampu melakukannya maka hal itu adalah
kezaliman.
“Nabi
Muhammad SAW menyatakan, bahwa menunda utang bagi orang yang mampu
merupakan sebuah kezaliman," katanya kepada Okezone, Selasa (16/6/2020).
Ketua
Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia (FKDMI) Jakarta Timur, Ustadz
Asroni Al Paroya menuturkan, banyak peringatan bagi seseorang yang lalai
dalam membayar utangnya.
"Karena begitu banyak peringatan yang diberikan kepada orang yang berutang dan ia tidak membayar utangnya," katanya.
Belum ada Komentar untuk " Dosa Utang Tak Diampuni oleh Allah Sekalipun Mati Syahid "
Posting Komentar